Rabu, 24 Februari 2021

Menakar Kemajuan Teknologi Pendidikan Dikala Pandemi

 

(Ilustrasi/Freepik.com)

Perkembangan Teknologi

Pada masa 4.0 menuju 5.0 ini teknologi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Teknologi kita butuhkan untuk memudahkan berbagai aktivitas. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat. Teknologi yang paling umum digunakan masyarakat adalah teknologi internet yang berkaitan dengan berbagai macam sosial media. Sosial media memudahkan siapapun, dimanapun, kapanpun tersambung ke dunia virtual untuk eksis menemukan jati diri tanpa harus terikat aturan mengekang. Pada era teknologi digital ini kita dapat berkomunikasi, menghibur diri, hingga berbelanja.

Manfaat

Era teknologi digital ini memberikan keuntungan yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Teknologi terus menyusup tak hanya ke ruang publik, tetapi juga ke ruang privasi. Jika dilihat secara definisi, teknologi mempunyai makna keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kenyamanan dan kelangsungan hidup manusia. Maka, penciptaan teknologi diketahui ditujukan untuk hal baik. Ini menjadikan manusia tidak lagi seperti katak dalam tempurung, tidak mengetahui apapun di luar daerahnya. Segudang informasi yang diterima bisa dijadikan referensi dan inspirasi dalam kehidupan, dapat digunakan untuk menambah suntikan motivasi dalam berkarya.

Penyebaran informasi ter-up to date era ini dikuasai oleh media sosial. Hal kecil bisa menjadi viral hanya melalui engagement like, coment dan share. Dalam hitngan detik, jutaan konten berbentuk audio, teks, visual dari segala sudut dunia dapat menyebar dengan mudah. Informasi bukan lagi menjadi hal yang mahal ataupun sulit diperoleh, namun, bagaikan pedang bermata dua, media sosial yang sangat bebas dapat menjadi bahaya apabila tidak hati-hati dalam penggunaan.

Teknologi maju yang mempengaruhi manusia tanpa memandang tua-muda adalah televisi, siaran parabola, handphone, vcd, komputer, dan internet. Teknologi tersebut akan menambah wawasan seseorang karena terdapat informasi, berita, maupun hiburan yang membuat kita dari tidak tahu menjadi tahu. Dari segi teknologi informasi, dimanapun kita berada dengan teknologi akan mudah mengetahui informasi dengan sangat cepat, terus menerus 24 jam, kejadian-kejadian seakan-akan terjadi di sekeliling kita. Hal ini merupakan kebutuhan dasar bagi kita manusia dari segala usia, juga menimbulkan progress mind-set manusia sekarang, dimana manusia sekarang ditandai dengan koneksi atau jaringan internett seringkali disebut connectivus socialis. Semua kehidupan dibangun dengan gaya kekinian serba digital.

Masing-masing dari kita tahu sampai mana seharusnya penggunaan sosial media dalam kehidupan. Perkembangan teknologi informasi melaju pesat di era globalisasi ini, tak dapat dihindari pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan perkembangan teknologi dunia pendidikan membuat kita harus menyesuaikan penggunaan teknologi dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran.  Internet mempermudah akses informasi bagi generasi muda (pelajar dan mahasiswa). Generasi muda dapat dengan mudah mengakses ilmu pengetahuan di semua penjuru dunia.

Dalam proses pembelajaran, teknologi informasi digunakan untuk berkomunikasi, dengan alat komputer, telepon, internet, e-mail, dan lain-lain. Interaksi siswa dengan guru saat ini dapat dilakukan dengan tatap muka maupun menggunakan media (online). Artinya, guru bisa memberikan pelayanan tanpa harus bertemu dahulu, siswa dapat memperoleh informasi luas dari berbagai sumber melalui cyber space menggunakan internet.

Perkembangan terbaru dunia pendidikan ialah cyber teaching atau pengajaran maya, dimana proses pembelajaran dilakukan menggunakan internet. Lebih jauh lagi saat ini dikenal istilah e-learning, model pembelajaran dengan teknologi komunikasi dan informasi, tak luput dari internet juga. Untuk mendampingi penggunaan e-learning, saat ini terdapat teleconference yang dapat digunakan untuk bertatap muka secara virtual sehingga tidak diharuskan siswa berkumpul dalam satu ruangan.

Jadi, dalam penggunaan teknologi, khususnya internet pada pendidikan, terdapat dampak positif dan negatif dalam penggunaannya. Dampak positif teknologi informasi yang berkaitan dengan internet diantaranya, informasi yang dibutuhkan semakin cepat dan mudah diakses, inovasi pembelajaran sangat berkembeang dengan adanya e-learning dan teleconference. Tentu hal itu sangat memudahkan proses pendidikan, sistem administrasi pada sebuah instansi pendidikan pun akan semakin mudah karena penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

Mudharat

Akan tetapi tak dipungkiri terdapat juga dampak negatif di dalamnya, yang mengkhawatirkan untuk diri sendiri maupun khalayak. Teknologi banyak menimbulkan permasalahan yang miris bagi generasi muda penerus bangsa.

Siklus kehidupan yang semakin cepat dan pesat acapkali membuat kita menjadi tak berdaya kecuali harus memiliki, menerima, dan mengikuti arus informasi dan perkembangan zaman. Peranan teknologi informasi dan komunikasi ini membuat dunia menjadi sempit seakan tanpa batas. Ungkapan kekinian “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” merupakan tanggapan ketidaksadaran dan kegagalan penggunaan teknologi. Potret teknologi bisa diartikan sebagai wajah ganda, pada satu sisi menjadi penghubung dan sisi lain menjadi jurang yang membunuh.

Tak menutup kemungkinan generasi muda yang terlampau cerdik memanfaatkan teknoogi informasi untuk disalahgunakan dengan mengakases hal-hal yang tidak seharusnya. Jadi, internet mempunyai dampak positif dan dampak negatif tergantung dari bagaimana cara kita memanfaatkannya, bagi generasi muda bagaimana mereka bisa mengolah teknologi informasi sebagai alat ilmu pengetahuan untuk menggapai kesuksesan.

Teknologi akan menjadi racun ketika tidak dikontrol. Hal semacam ini sering terjadi pada generasi muda (kebanyakan generasi pada tahap belajar tingkat SMP dan SMA), karena usia muda pikiran masih labil, memiliki hasrat besar untuk mencoba sesuatu yang baru dan menari, menganggap benar pendapat tanpa argumen rasional walaupun kenyataan acapkali salah, seringnya mengikuti apapun yang kawannya lakukan agar eksistensi terlihat dan tidak dianggap cupu. Akses informasi yang terbuka lebar memungkinkan generasi muda membuka informasi yang tidak semestinya diakses. Konten tawuran pelajar, pornografi, tindak asusila, miras dan narkoba, diam-diam merasuk dalam pikiran-pikiran mereka. Akibatnya, banyak peluang terjadi tindak asusila, pergaulan bebas, pesta miras dan nakoba, kekerasan dan tawuran. Generasi muda akan menjadi insan yang lumpuh moralnya dan mengalami disorientasi (kegamangan hidup).

Dampak negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, diantaranya karena kemudahan mengakses data menyebabkan orang melakukan kecurangan, walaupun sistem tanpacelah dengan kecerobohan dalam menjalankan sistem akan terjadi data yang bocor, artinya teknologi informasi dan komunikasi mempermudah terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual. Pada media televisi, dampak negatifnya anak akan berlatih berpikir pendek dan konsentrasi dalam waktu singkat. Dalam penggunaan e-learning sendiri akan menyebabkan guru tidak diperlukan yang menyebabkan pengalihan fungsi guru, akan tercipta manusia individual karena pembelajaran dilakukan sendiri, tidak ada sosialisasi langsung dengan orang lain.

Peran Teknologi di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) muncul pertama kalinya akhir tahun 2019 di Wuhan, China. COVID-19 merupakan sebuah virus menular dengan sangat cepat, ada yang dapat diketahui gejala dan ada juga yang terjangkit virus tanpa gejala. Untuk mengetahui  apakah benar orang tersebut terjangkit dengan masa inkubasi selama 14 hari dan tes imunitas tubuh. Hampir seluruh negara mengalami terdampak pandemi, tak jarang menerapkan sistem lockdown demi menghambat laju COVID-19.  Akibat pandemi yang sudah berjalan satu tahun lebih ini, sektor ekonomi mengalami kelumpuhan,  pendapatan rakyat kecil hingga negara menurun. Pada sektor pendidikan, menurut UNESCO, setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang terkena dampak COVID-19 dari 188 negara termasuk 60 juta diantaranya di negara Indonesia. Karena pandemi, sekolah ditutup, dilakukan secara daring dari rumah untuk mencegah penyebaran virus.

Semua proses belajar di segala kalangan pendidikan dilakukan secara dalam jaringan (daring) dari rumah. Pembelajaran dilakukan secara jarak jauh dengan bantuan teknologi internet, e-learning, dan video conference. Internet diakses dengan alat penunjang handphone dan komputer. Tujuan penereapan pembelajaran daring lebih ditekankan pada ketelitian peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online. Dengan teknologi belajar daring, peserta didik lebih fleksibel waktu dan tempat belajar, mengatasi permasalahan jarak dan mencakup area belajar yang luas. Pembelajaran tidak harus di ruang kelas lah yang memunculkan suasana baru dalam belajar, dan outputnya akan menumbuhkan rasa antusias peserta didik untuk semangat belajar.

Dibalik kelebihan pembelajaran daring di masa pandemi ini, terdapat sedikit kekurangan. Diantaranya, peserta didik sulit fokus dalam belajar ketika suasana belajar tidak kondusif, terbatasnya koneksi ataupun paket internet yang merupakan modal untuk bisa belajar secara daring, kurangnya interaksi antara peserta didik dengan guru ataupun dengan peserta ddik lain yang mengakibatkan lambat terbentuk values dalam proses belajar. Dari segi orangtua sendiri terdapat beberapa keluhan, diantaranya guru terlalu banyak memberikan tugas yang belum mengoptimalkan teknologi.

Peran Guru di Masa Pandemi

Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan memiliki tugas untuk mengajar, mendidik, memberikan arahan serta bimbingan, melatih, memberikan penilaian dan evaluasi hingga memberikan dukungan moral dan mental kepada peserta didik. Proses belajar mengajar pada umumnya dilakukan di ruang kelas, namun beberapa bulan terakhir dilaksanakan dalam jaringan dikarenakan pandemi covid-19 di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.

Guru menerapkan proses pembelajaran daring dengan mengarahkan peserta didik untuk melihat tontonan belajar di TVRI setiap hari sesuai dengan arahan Mendikbud. Kemudian peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh tayangan TVRI dan diumpulkan ke wali kelas untuk dikoreksi. Jadwal tayangan tiap-tiap tingkatan berbeda. Beberapa hal yang menghambat proses pembelajaran yang dirasakan guru diantaranya tidak semua peserta didik memiliki hp ataupun laptop, orangtua yang sibuk dengan pekerjaan, dan kuota yang terbatas.

Prosedur pembelajaran selain melalui grup Whatssapp, pembelajaran dilakukan melalui tatap muka video conference dalam beberapa materi pembelajaran yang memerlukannya, karena guru mengedepankan peserta didik agar paham akan materi pembelajaran tidak sekedar diberi tugas kemudian dikumpulkan.

Guru bertugas mendampingi pembelajaran daring, menerima dan menjawab pertanyaan jika dibutuhkan oleh peserta didik. Memberikan motivasi dan semangat untuk peserta didik agar tidak malas belajar. Hambatan yang dirasakan guru ialah materi tidak tuntas sesuai kurikulum yang sudah ditetapkan, pemberian tugas terkadang tidak tersusun rapi sesuai materi, menghadapi peserta didik yang malas, harus mengkondisikan agar koneksi internet selalu bagus dan tercukupi.

Teknologi Mau Dibawa Kemana?

Bukan menutup kemungkinan, dampak-dampak diatas akan menjadikan generasi muda sulit diawasi serta dituntun, etika siswa menjadi lemah dan kurang disiplin, hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan luntur. Lalu, bagaimana baiknya?

Baiknya, orangtua ikut turut andil dalam pengawasan penggunaan teknologi untuk anak, orangtua baiknya mengerti dan tidak kalah paham mengenai perkembangan teknologi. Bagi generasi muda sendiri haruslah bijak memilih dan memilah yang bermanfaat dan menunjang perkembangan diri dalam penggunaan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar