(Ilustrasi/Freepik.com)
Perkembangan
Teknologi
Pada
masa 4.0 menuju 5.0 ini teknologi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Teknologi kita butuhkan untuk memudahkan berbagai aktivitas. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang pesat memberikan dampak yang signifikan
pada masyarakat. Teknologi yang paling umum digunakan masyarakat adalah
teknologi internet yang berkaitan dengan berbagai macam sosial media. Sosial
media memudahkan siapapun, dimanapun, kapanpun tersambung ke dunia virtual
untuk eksis menemukan jati diri tanpa harus terikat aturan mengekang. Pada era
teknologi digital ini kita dapat berkomunikasi, menghibur diri, hingga
berbelanja.
Manfaat
Era
teknologi digital ini memberikan keuntungan yang belum pernah dibayangkan
sebelumnya. Teknologi terus menyusup tak hanya ke ruang publik, tetapi juga ke
ruang privasi. Jika dilihat secara definisi, teknologi mempunyai makna
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kenyamanan dan kelangsungan hidup manusia. Maka, penciptaan teknologi diketahui
ditujukan untuk hal baik. Ini menjadikan manusia tidak lagi seperti katak dalam
tempurung, tidak mengetahui apapun di luar daerahnya. Segudang informasi yang
diterima bisa dijadikan referensi dan inspirasi dalam kehidupan, dapat
digunakan untuk menambah suntikan motivasi dalam berkarya.
Penyebaran
informasi ter-up to date era ini dikuasai oleh media sosial. Hal kecil bisa
menjadi viral hanya melalui engagement like, coment dan share. Dalam hitngan
detik, jutaan konten berbentuk audio, teks, visual dari segala sudut dunia
dapat menyebar dengan mudah. Informasi bukan lagi menjadi hal yang mahal ataupun
sulit diperoleh, namun, bagaikan pedang bermata dua, media sosial yang sangat
bebas dapat menjadi bahaya apabila tidak hati-hati dalam penggunaan.
Teknologi
maju yang mempengaruhi manusia tanpa memandang tua-muda adalah televisi, siaran
parabola, handphone, vcd, komputer, dan internet. Teknologi tersebut akan
menambah wawasan seseorang karena terdapat informasi, berita, maupun hiburan
yang membuat kita dari tidak tahu menjadi tahu. Dari segi teknologi informasi,
dimanapun kita berada dengan teknologi akan mudah mengetahui informasi dengan
sangat cepat, terus menerus 24 jam, kejadian-kejadian seakan-akan terjadi di
sekeliling kita. Hal ini merupakan kebutuhan dasar bagi kita manusia dari
segala usia, juga menimbulkan progress mind-set manusia sekarang, dimana
manusia sekarang ditandai dengan koneksi atau jaringan internett seringkali
disebut connectivus socialis. Semua kehidupan dibangun dengan gaya kekinian
serba digital.
Masing-masing
dari kita tahu sampai mana seharusnya penggunaan sosial media dalam kehidupan.
Perkembangan teknologi informasi melaju pesat di era globalisasi ini, tak dapat
dihindari pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan perkembangan
teknologi dunia pendidikan membuat kita harus menyesuaikan penggunaan teknologi
dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, terutama dalam proses
pembelajaran. Internet mempermudah akses
informasi bagi generasi muda (pelajar dan mahasiswa). Generasi muda dapat
dengan mudah mengakses ilmu pengetahuan di semua penjuru dunia.
Dalam
proses pembelajaran, teknologi informasi digunakan untuk berkomunikasi, dengan
alat komputer, telepon, internet, e-mail, dan lain-lain. Interaksi siswa dengan
guru saat ini dapat dilakukan dengan tatap muka maupun menggunakan media (online).
Artinya, guru bisa memberikan pelayanan tanpa harus bertemu dahulu, siswa dapat
memperoleh informasi luas dari berbagai sumber melalui cyber space menggunakan
internet.
Perkembangan
terbaru dunia pendidikan ialah cyber
teaching atau pengajaran maya, dimana proses pembelajaran dilakukan
menggunakan internet. Lebih jauh lagi saat ini dikenal istilah e-learning,
model pembelajaran dengan teknologi komunikasi dan informasi, tak luput dari
internet juga. Untuk mendampingi penggunaan e-learning, saat ini terdapat
teleconference yang dapat digunakan untuk bertatap muka secara virtual sehingga
tidak diharuskan siswa berkumpul dalam satu ruangan.
Jadi,
dalam penggunaan teknologi, khususnya internet pada pendidikan, terdapat dampak
positif dan negatif dalam penggunaannya. Dampak positif teknologi informasi
yang berkaitan dengan internet diantaranya, informasi yang dibutuhkan semakin
cepat dan mudah diakses, inovasi pembelajaran sangat berkembeang dengan adanya
e-learning dan teleconference. Tentu hal itu sangat memudahkan proses
pendidikan, sistem administrasi pada sebuah instansi pendidikan pun akan
semakin mudah karena penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Mudharat
Akan
tetapi tak dipungkiri terdapat juga dampak negatif di dalamnya, yang
mengkhawatirkan untuk diri sendiri maupun khalayak. Teknologi banyak
menimbulkan permasalahan yang miris bagi generasi muda penerus bangsa.
Siklus
kehidupan yang semakin cepat dan pesat acapkali membuat kita menjadi tak
berdaya kecuali harus memiliki, menerima, dan mengikuti arus informasi dan
perkembangan zaman. Peranan teknologi informasi dan komunikasi ini membuat
dunia menjadi sempit seakan tanpa batas. Ungkapan kekinian “mendekatkan yang
jauh dan menjauhkan yang dekat” merupakan tanggapan ketidaksadaran dan kegagalan
penggunaan teknologi. Potret teknologi bisa diartikan sebagai wajah ganda, pada
satu sisi menjadi penghubung dan sisi lain menjadi jurang yang membunuh.
Tak
menutup kemungkinan generasi muda yang terlampau cerdik memanfaatkan teknoogi
informasi untuk disalahgunakan dengan mengakases hal-hal yang tidak seharusnya.
Jadi, internet mempunyai dampak positif dan dampak negatif tergantung dari
bagaimana cara kita memanfaatkannya, bagi generasi muda bagaimana mereka bisa
mengolah teknologi informasi sebagai alat ilmu pengetahuan untuk menggapai
kesuksesan.
Teknologi
akan menjadi racun ketika tidak dikontrol. Hal semacam ini sering terjadi pada
generasi muda (kebanyakan generasi pada tahap belajar tingkat SMP dan SMA),
karena usia muda pikiran masih labil, memiliki hasrat besar untuk mencoba
sesuatu yang baru dan menari, menganggap benar pendapat tanpa argumen rasional
walaupun kenyataan acapkali salah, seringnya mengikuti apapun yang kawannya
lakukan agar eksistensi terlihat dan tidak dianggap cupu. Akses informasi yang
terbuka lebar memungkinkan generasi muda membuka informasi yang tidak
semestinya diakses. Konten tawuran pelajar, pornografi, tindak asusila, miras
dan narkoba, diam-diam merasuk dalam pikiran-pikiran mereka. Akibatnya, banyak
peluang terjadi tindak asusila, pergaulan bebas, pesta miras dan nakoba,
kekerasan dan tawuran. Generasi muda akan menjadi insan yang lumpuh moralnya
dan mengalami disorientasi (kegamangan hidup).
Dampak
negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan,
diantaranya karena kemudahan mengakses data menyebabkan orang melakukan
kecurangan, walaupun sistem tanpacelah dengan kecerobohan dalam menjalankan
sistem akan terjadi data yang bocor, artinya teknologi informasi dan komunikasi
mempermudah terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual. Pada media
televisi, dampak negatifnya anak akan berlatih berpikir pendek dan konsentrasi
dalam waktu singkat. Dalam penggunaan e-learning sendiri akan menyebabkan guru
tidak diperlukan yang menyebabkan pengalihan fungsi guru, akan tercipta manusia
individual karena pembelajaran dilakukan sendiri, tidak ada sosialisasi
langsung dengan orang lain.
Peran Teknologi
di Masa Pandemi
Pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) muncul pertama kalinya akhir tahun 2019
di Wuhan, China. COVID-19 merupakan sebuah virus menular dengan sangat cepat,
ada yang dapat diketahui gejala dan ada juga yang terjangkit virus tanpa
gejala. Untuk mengetahui apakah benar
orang tersebut terjangkit dengan masa inkubasi selama 14 hari dan tes imunitas
tubuh. Hampir seluruh negara mengalami terdampak pandemi, tak jarang menerapkan
sistem lockdown demi menghambat laju
COVID-19. Akibat pandemi yang sudah
berjalan satu tahun lebih ini, sektor ekonomi mengalami kelumpuhan, pendapatan rakyat kecil hingga negara
menurun. Pada sektor pendidikan, menurut UNESCO, setidaknya 1,5 milyar anak
usia sekolah yang terkena dampak COVID-19 dari 188 negara termasuk 60 juta diantaranya
di negara Indonesia. Karena pandemi, sekolah ditutup, dilakukan secara daring
dari rumah untuk mencegah penyebaran virus.
Semua proses belajar di segala kalangan pendidikan
dilakukan secara dalam jaringan (daring) dari rumah. Pembelajaran dilakukan
secara jarak jauh dengan bantuan teknologi internet, e-learning, dan video conference. Internet diakses dengan alat
penunjang handphone dan komputer. Tujuan
penereapan pembelajaran daring lebih ditekankan pada ketelitian peserta didik
dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online. Dengan teknologi belajar daring,
peserta didik lebih fleksibel waktu dan tempat belajar, mengatasi permasalahan
jarak dan mencakup area belajar yang luas. Pembelajaran tidak harus di ruang
kelas lah yang memunculkan suasana baru dalam belajar, dan outputnya akan menumbuhkan rasa antusias peserta didik untuk
semangat belajar.
Dibalik kelebihan pembelajaran daring di masa
pandemi ini, terdapat sedikit kekurangan. Diantaranya, peserta didik sulit
fokus dalam belajar ketika suasana belajar tidak kondusif, terbatasnya koneksi
ataupun paket internet yang merupakan modal untuk bisa belajar secara daring,
kurangnya interaksi antara peserta didik dengan guru ataupun dengan peserta
ddik lain yang mengakibatkan lambat terbentuk values dalam proses belajar. Dari segi orangtua sendiri terdapat
beberapa keluhan, diantaranya guru terlalu banyak memberikan tugas yang belum
mengoptimalkan teknologi.
Peran
Guru di Masa Pandemi
Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan
memiliki tugas untuk mengajar, mendidik, memberikan arahan serta bimbingan,
melatih, memberikan penilaian dan evaluasi hingga memberikan dukungan moral dan
mental kepada peserta didik. Proses belajar mengajar pada umumnya dilakukan di
ruang kelas, namun beberapa bulan terakhir dilaksanakan dalam jaringan
dikarenakan pandemi covid-19 di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Guru menerapkan proses pembelajaran daring dengan
mengarahkan peserta didik untuk melihat tontonan belajar di TVRI setiap hari
sesuai dengan arahan Mendikbud. Kemudian peserta didik mengerjakan soal yang
diberikan oleh tayangan TVRI dan diumpulkan ke wali kelas untuk dikoreksi.
Jadwal tayangan tiap-tiap tingkatan berbeda. Beberapa hal yang menghambat
proses pembelajaran yang dirasakan guru diantaranya tidak semua peserta didik
memiliki hp ataupun laptop, orangtua yang sibuk dengan pekerjaan, dan kuota
yang terbatas.
Prosedur pembelajaran selain melalui grup Whatssapp, pembelajaran dilakukan
melalui tatap muka video conference dalam beberapa materi pembelajaran yang
memerlukannya, karena guru mengedepankan peserta didik agar paham akan materi
pembelajaran tidak sekedar diberi tugas kemudian dikumpulkan.
Guru bertugas mendampingi pembelajaran daring,
menerima dan menjawab pertanyaan jika dibutuhkan oleh peserta didik. Memberikan
motivasi dan semangat untuk peserta didik agar tidak malas belajar. Hambatan
yang dirasakan guru ialah materi tidak tuntas sesuai kurikulum yang sudah
ditetapkan, pemberian tugas terkadang tidak tersusun rapi sesuai materi,
menghadapi peserta didik yang malas, harus mengkondisikan agar koneksi internet
selalu bagus dan tercukupi.
Teknologi
Mau Dibawa Kemana?
Bukan
menutup kemungkinan, dampak-dampak diatas akan menjadikan generasi muda sulit
diawasi serta dituntun, etika siswa menjadi lemah dan kurang disiplin, hakikat
manusia sebagai makhluk sosial akan luntur. Lalu, bagaimana baiknya?
Baiknya,
orangtua ikut turut andil dalam pengawasan penggunaan teknologi untuk anak,
orangtua baiknya mengerti dan tidak kalah paham mengenai perkembangan
teknologi. Bagi generasi muda sendiri haruslah bijak memilih dan memilah yang
bermanfaat dan menunjang perkembangan diri dalam penggunaan teknologi.